Kamis, 03 Mei 2012


LAPORAN PRATIKUM IX

JARINGAN KOMPUTER

ROUTER


ROUTING

A. Pengertian Router
Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star dan Ring.  Router minimal memiliki 2 network interface.
B. Pengertian Routing
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data.
Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data. Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan address tujuan ; Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address; Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing atau terhubung secara langsung ke router tetangga. Sedangkan routing dinamis biasa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.

Kategori Routing :
  • Static Routing
Static Routing merupakan konsep komunikasi data dalam hal ini adalah pemilihan jalur terbaik oleh router dalam jaringan komputer. Hal ini berdasar pada bahwa sebuah router tidak dapat mengenali jaringan tetangga, atau hanya bisa mengenali jaringan yang terhubung secara langsung. Caranya adalah dengan menambahkan rute secara manual ke tabel routing. Sebuah rute statis mencakup alamat jaringan dan subnet mask dari jaringan remote, bersama dengan alamat IP dari router hop berikutnya-atau exit interface.
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

  • Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
  • Directly Routing
Directly Routing yaitu tujuan paket data berada dikirmkan dari satu router ke router yang lain yang bersebelahan atau dengan kata lain host tujuan berada pada jaringan fisik yang sama, apabila pada Comand Line  dirouter dilambangkan dengan huruf C yang berarti Directly Connected.
C. Langkah Percobaan
  • Static Routing
    1.       Buat desain Static Routing pada Cisco Packet Tracer seperti ini
     2.       Lakukan konfigurasi pada PC1, caranya klik pada PC1 lalu Desktop->IP Configuration seperti ini
     
    3.       Kemudian klik R3 lalu pilih CLI dan ketik perintah berikut ini
    4.        Lalu klik R1 pilih CLI dan ketik perintah berikut ini
     
    5.       Selanjutnya klik R2  pilih CLI dan ketik perintah berikut ini
     
    6.       Lakukan PING dari R3 ke PC1 dan hasilnya seperti berikut ini
     
    7.       Activity complete 100%

  • ·         Dynamic Routing
1.       1. Buat desain dynamic route pada cisco packet tracer seperti di bawah ini
 
 2. Lalu atur ip address, subnet mask, dan default gateway pada setiap device dan interface
 
3.       3. Konfigurasi RIP pada R2, Klik R2 pilih CLI dan masukkan perintah berikut
 
4.       4. Konfigurasi RIP pada R3, Klik R3 pilih CLI dan masukkan perintah berikut.
 
       5. Konfigurasi RIP pada R4, Klik R4 pilih CLI dan masukkan perintah berikut.
 
 6. Klik R2 kemudian pilih CLI dan ketikkan perintah berikut intuk memberi IP routing pada R2
 
 7.  Kemudian PING dari R3 ke PC1
 
8.          8. Activity akan selesai 100% seperti ini
 
  Directly Routing
1. Buat desain dynamic route pada cisco packet tracer seperti di bawah ini
2. Lalu atur ip address, subnet mask, dan default gateway pada setiap device dan interface
3. Konfigurasi dasar dari Router 1 (R1)
4. Konfigurasi console password pada router, dengan menggunakan password cisco
5. Konfigurasi port fa0/0 menggunakan IP Address 192.168.1.1/24

6. Gunakan perintah description untuk menyediakan deskripsi untuk interface ini
7. Konfigurasi port serial 0/0/0 menggunakan IP Address 192.168.2.1/24
8. Gunakan perintah description untuk menyediakan deskripsi untuk interface ini dan simpan konfigurasi R1
9. Konfigurasi port serial 0/0/0 menggunakan IP Address 192.168.2.2/24
 

LAPORAN PRATIKUM IX


LAPORAN PRATIKUM IX

JARINGAN KOMPUTER

ROUTER


ROUTING

A. Pengertian Router
Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star dan Ring.  Router minimal memiliki 2 network interface.
B. Pengertian Routing
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data.
Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data. Tentukan dahulu prefix jaringan,subnet mask, dan address tujuan ; Tambahkan ke dalam tabel route tujuan address; Masukkan gateway interface atau address next-hop yang direct routing atau terhubung secara langsung ke router tetangga. Sedangkan routing dinamis biasa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.

Kategori Routing :
  • Static Routing
Static Routing merupakan konsep komunikasi data dalam hal ini adalah pemilihan jalur terbaik oleh router dalam jaringan komputer. Hal ini berdasar pada bahwa sebuah router tidak dapat mengenali jaringan tetangga, atau hanya bisa mengenali jaringan yang terhubung secara langsung. Caranya adalah dengan menambahkan rute secara manual ke tabel routing. Sebuah rute statis mencakup alamat jaringan dan subnet mask dari jaringan remote, bersama dengan alamat IP dari router hop berikutnya-atau exit interface.
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan rute(catatan: seperti rute pada bis kota) yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator.

  • Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router.
  • Directly Routing
Directly Routing yaitu tujuan paket data berada dikirmkan dari satu router ke router yang lain yang bersebelahan atau dengan kata lain host tujuan berada pada jaringan fisik yang sama, apabila pada Comand Line  dirouter dilambangkan dengan huruf C yang berarti Directly Connected.
C. Langkah Percobaan
  • Static Routing
    1.       Buat desain Static Routing pada Cisco Packet Tracer seperti ini
     2.       Lakukan konfigurasi pada PC1, caranya klik pada PC1 lalu Desktop->IP Configuration seperti ini
     
    3.       Kemudian klik R3 lalu pilih CLI dan ketik perintah berikut ini
    4.        Lalu klik R1 pilih CLI dan ketik perintah berikut ini
     
    5.       Selanjutnya klik R2  pilih CLI dan ketik perintah berikut ini
     
    6.       Lakukan PING dari R3 ke PC1 dan hasilnya seperti berikut ini
     
    7.       Activity complete 100%

  • ·         Dynamic Routing
1.       1. Buat desain dynamic route pada cisco packet tracer seperti di bawah ini
 
 2. Lalu atur ip address, subnet mask, dan default gateway pada setiap device dan interface
 
3.       3. Konfigurasi RIP pada R2, Klik R2 pilih CLI dan masukkan perintah berikut
 
4.       4. Konfigurasi RIP pada R3, Klik R3 pilih CLI dan masukkan perintah berikut.
 
       5. Konfigurasi RIP pada R4, Klik R4 pilih CLI dan masukkan perintah berikut.
 
 6. Klik R2 kemudian pilih CLI dan ketikkan perintah berikut intuk memberi IP routing pada R2
 
 7.  Kemudian PING dari R3 ke PC1
 
8.          8. Activity akan selesai 100% seperti ini
 
  Directly Routing
1. Buat desain dynamic route pada cisco packet tracer seperti di bawah ini
2. Lalu atur ip address, subnet mask, dan default gateway pada setiap device dan interface
3. Konfigurasi dasar dari Router 1 (R1)
4. Konfigurasi console password pada router, dengan menggunakan password cisco
5. Konfigurasi port fa0/0 menggunakan IP Address 192.168.1.1/24

6. Gunakan perintah description untuk menyediakan deskripsi untuk interface ini
7. Konfigurasi port serial 0/0/0 menggunakan IP Address 192.168.2.1/24
8. Gunakan perintah description untuk menyediakan deskripsi untuk interface ini dan simpan konfigurasi R1
9. Konfigurasi port serial 0/0/0 menggunakan IP Address 192.168.2.2/24
 
LAPORAN PRATIKUM VIII
JARINGAN KOMPUTER
Rapid Spanning Tree Protocol

Tujuan
  • Agar mahasiswa memahami perbedaan antar STP dan RSTP
  • Agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
Pengertian
Spanning tree protocol atau lebih dikenal dengan STP adalah sebuah protocol yang berfungsi pada switch manageable. Protocol ini standart IEEE 802.1D. Selain STP ada juga Rapid STP (RSTP) yang menggunakan standar IEEE 802.1W. Perbedaan antara STP dan RSTP adalah pada kondisi yang ada, jika pada STP ada 5 kondisi dan RSTP hanya ada 2 kondisi.
Langkah-langkah Percobaan
Buat desain jaringan seperti berikut dan ikuti pengaturan IP Address, Subnet Mask dan Default Gateway dan VLAN pada addressing table.



Matikan semua ports dengan menggunakan perintah shutdown dan gunakan perintah interface-range untuk mempermudah langkah ini. Lakukan pada setiap Switch.

Konfigurasi dasar parameter S1, S2, S3.

Konfigurasi PC1, PC2, PC3 dengan menggunakan IP address, subnet mask dan gateway pada Addressing Table diatas.
Konfigurasi VTP pada ketiga switch menggunakan tabel dibawah ini.

Konfigurasi Trunk dan Native VLAN pada setiap Switch.


Verifikasi VLAN dengan menggunakan perintah show vlan brief pada S2 dan S3 untuk mengetahui apakah VLAN telah dibagikan pada Switch Client.


Konfigurasi IP address pada ketiga Switch

Tentukan port switch untuk VLAN pada setiap PC di S2.

Aktifkan Port-Port yang ingin digunakan pada S2.

Atur Priority untuk Vlan 1, 10, 20, dan 30 pada S1 ke 4096.

Ubah Konfigurasi IP PC3 menjadi 172.17.99.23 255.255.255.0 dan atur port Fa0/6 ke VLAN 99.

Lakukan PING dari S2 ke PC jika PING success 100 percent maka langkah ini telah berhasil.

Konfigurasi PVST Rapid Spanning Tree Protocol menggunakan perintah di bawah ini dan lakukan pada setiap switch.

Terakhir lakukan tes PING dari PC3 ke S1, jika ping telah berhasil lalu matikan port fa0/1 dan fa0/3, PING akan tetap berjalan walaupun port tersebut telah dimatikan. Perbedaan mode Rapid-PVST dengan mode Default adalah kalau mode Default pada saat tes PING dan kemudian port tersebut diputus maka akan terjadi RTO (Request Timed Out) yang cukup lama sedangkan mode Rapid-PVST RTO (Request Timed Out) hanya akan terjadi sekali.

LAPOROTAN PRATIKUM VIII

LAPORAN PRATIKUM VIII
JARINGAN KOMPUTER
Rapid Spanning Tree Protocol

Tujuan
  • Agar mahasiswa memahami perbedaan antar STP dan RSTP
  • Agar mahasiswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
Pengertian
Spanning tree protocol atau lebih dikenal dengan STP adalah sebuah protocol yang berfungsi pada switch manageable. Protocol ini standart IEEE 802.1D. Selain STP ada juga Rapid STP (RSTP) yang menggunakan standar IEEE 802.1W. Perbedaan antara STP dan RSTP adalah pada kondisi yang ada, jika pada STP ada 5 kondisi dan RSTP hanya ada 2 kondisi.
Langkah-langkah Percobaan
Buat desain jaringan seperti berikut dan ikuti pengaturan IP Address, Subnet Mask dan Default Gateway dan VLAN pada addressing table.



Matikan semua ports dengan menggunakan perintah shutdown dan gunakan perintah interface-range untuk mempermudah langkah ini. Lakukan pada setiap Switch.

Konfigurasi dasar parameter S1, S2, S3.

Konfigurasi PC1, PC2, PC3 dengan menggunakan IP address, subnet mask dan gateway pada Addressing Table diatas.
Konfigurasi VTP pada ketiga switch menggunakan tabel dibawah ini.

Konfigurasi Trunk dan Native VLAN pada setiap Switch.


Verifikasi VLAN dengan menggunakan perintah show vlan brief pada S2 dan S3 untuk mengetahui apakah VLAN telah dibagikan pada Switch Client.


Konfigurasi IP address pada ketiga Switch

Tentukan port switch untuk VLAN pada setiap PC di S2.

Aktifkan Port-Port yang ingin digunakan pada S2.

Atur Priority untuk Vlan 1, 10, 20, dan 30 pada S1 ke 4096.

Ubah Konfigurasi IP PC3 menjadi 172.17.99.23 255.255.255.0 dan atur port Fa0/6 ke VLAN 99.

Lakukan PING dari S2 ke PC jika PING success 100 percent maka langkah ini telah berhasil.

Konfigurasi PVST Rapid Spanning Tree Protocol menggunakan perintah di bawah ini dan lakukan pada setiap switch.

Terakhir lakukan tes PING dari PC3 ke S1, jika ping telah berhasil lalu matikan port fa0/1 dan fa0/3, PING akan tetap berjalan walaupun port tersebut telah dimatikan. Perbedaan mode Rapid-PVST dengan mode Default adalah kalau mode Default pada saat tes PING dan kemudian port tersebut diputus maka akan terjadi RTO (Request Timed Out) yang cukup lama sedangkan mode Rapid-PVST RTO (Request Timed Out) hanya akan terjadi sekali.