Senin, 26 Maret 2012

LAPORAN TUGAS V


LAPORAN PRATIKUM V
JARINGAN KOMPUTER
VIRTUAL LAN

A. Latar Belakang
Rancangan network pada masa kini sangat berbeda jauh dengan rancangan network dimasa lalu, rancangan network di masa lalu berdasarkan pada colapsed backboneyaitu struktur network dimana semua alat menuju ke sebuah backbone yang sama. Rancangan network masa kini dicirikan dengan sebuah arsitektur yang lebih datar berkat adanya switch. Pertanyaannya adalah bagaimana membagi broadcast domain dalam sebuah internetwork switch yang murni? Caranya adalah dengan menciptakan sebuah Virtual Local Area Network (VLAN). Sebauah VLAN adalah pengelompokan logikal dari dari user dan sumber daya network yang terhubung ke port-port yang telah ditentukan secara administratif pada sebuah switch. Ketika seorang administrator membentuk VLAN-VLAN maka ia diberikan kemampuan untuk menciptakan broadcast domain yang lebih kecil di dalam internetwork switch layer 2, dengan cara memilih port-port yang berbeda pada switch untuk subnetwork yang berbeda pula. Sebuah VLAN diperlakukan seperti subnet atau broadcast domainnya sendiri, yang berarti frameframe yang dibroadcast pada sebuah network hanya di switch atau dialihkan diantara port-port yang dikelompokkan secara logikal di dalam VLAN yang sama. Dalam kondisi seperti ini sebuah router dapat tidak diperlukan ataupun masih diperlukan tergantung dari apa yang ingin dilakukan. Secara default semua host dalam sebuah VLAN tertentu tidak dapat berkomunikasi dengan host-host yang merupakan anggota VLAN yang lain, jadi jika diinginkan komunikasi antar VLAN bisa dilakukan maka diperlukan sebuah router.
 B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
  1. Mahasiswa mampu memahami VLAN.
  2. Mahasiswa dapat melaklukan konfogurasi VLAN.
  3. Mahasiswa mampu membuat dan menghapus VLAN di switch
  4. Mahasiswa mampu memberi keanggotaan port terhadap VLAN
 C. Dasar Teori
1. Pengertian Virtual LAN (VLAN)
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.
Banyak masalah yang bias dipecahkan pada switching layer  dengan VLAN. Ada beberapa cara VLAN dalam menyederhanakan management network:
  1. Penambahan, perpindahan, dan perubahan network dilakukan dengan mengkonfigurasi sebuah port ke VLAN yang sesuai.
  2.  Sekelompok user yang memerlukann keamanan yang tinggi dapat ditempatkan pada sebuah VLAN sehingga tidak user di luar VLAN tersebut yang dapat berkomunikasi dengan mereka.
  3. Sebagai pengelompokan logikal user berdasarkan fungsi, VLAN dapat dianggap independen dari lokasi fisikal atau geografisnya.
  4. VLAN dapat meningkatkan keamanan network
  5. VLAN-VLAN meningkatkan jumlah broadcast domain dan pada saat yang sama memperkecil ukurannya sendiri.
Fungsi Penggunaan pada VLAN
1. Kontrol Terhadap Broadcast
Broadcast terjadi di semua protokol, tetapi seberapa sering terjadinya tergantung pada tiga hal berikut :
            -  Jenis protocol
            -  Aplikasi yang berkerja di internetwork
            -  Bagaimana layanan-layanan network digunakan
Aplikasi-aplikasi pada dewasa ini semakin banyak membutuhkan bandwith, terutama aplikasi-aplikasi multimedia yang menggunakan broadcast dan multicast secara ekstensif. Memastikan agar network disegmentasi atau dipisahkan dengan baik, untuk mengisolasi masalah di satu segmen dan menghindari penyebarannya ke network lain atau internetwork adalah sebuah keharusan. Cara melakukan ini adalah dengan strategi switching dan routing yang baik, yaitu dengan network switch murni dan lingkungan VLAN. Semua peralatan di sebuah VLAN adalah anggota dari broadcast domain yang sama dan menerima semua broadcast. Secara default, broadcast tidak akan dilewatkan pada pada port dari sebuah switch yang bukan merupakan anggota VLAN yang sama.
2. Keamanan
Administrator akan dapat memiliki control ternhadap setiap port dan user dengan cara membuat VLAN dan menciptakan banyak kelompok broadcast, dengan demikian user tidak akan bisa lagi dengan leluasa untuk menghubungkan work station mereka ke sembarang port pada swich dan memperoleh akses ke sumber daya network. Vlan juga dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan sumber daya nework dari user, switchswitch dapat dikonfigurasi untuk memberikan informasi ke sebuah stasiun managemen network jika ada akses-akses yang tidak diizinkan ke sumber daya network.
3. Fleksibilitas dan Skalabilitas
Apakah perbedaan router dengan switch? Secara default switch membagi coallision domain sedangkan router membagi broadcast domain.
 D.    Langkah Praktikum
 Pertama membuat rangkaian atau topologi seperti gambar berikut:
  • PC1 dapat melakukan ping PC4
  • PC2 dapat melakukan ping PC5
  • PC3 dapat melakukan ping PC6
Selanjutnya melakukan konfigurasi pada switch 1, dimana buka CLI, lalu enable VLAN, dan show VLAN -> configure terminal, dan gunakan perintah berikut:
 S1(config)#vlan 10
S1(config-vlan)#name Faculty/Staff
S1(config-vlan)#vlan 20
S1(config-vlan)#name Students
S1(config-vlan)#vlan 30
S1(config-vlan)#name Guest(Default)
S1(config-vlan)#vlan 99
S1(config-vlan)#name Management&Native
Kemudian Show VLAN brief untuk memastikan perintah telah berjalan, dan lakukan hal yang sama pada Switch 2 dan switch 3. Selanjutnya masukkan perintah berikut pada Switch 2:
 S2(config)#interface fastEthernet 0/6
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 30
S2(config-if)#interface fastEthernet 0/11
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 10
S2(config-if)#interface fastEthernet 0/18
S2(config-if)#switchport mode access
S2(config-if)#switchport access vlan 20
Lakukan hal yang sama, yaitu perintah diatas pada Switch 3. Kemudian lakukan konfigurasi pada Switch 1 Fa0/1 dan Fa0/3 untuk cabang dan penggunaan VLAN 99 sebagai VLAN yang asli.
 S1(config)#interface FastEthernet 0/1
S1(config-if)#switchport mode trunk
S1(config-if)#switchport trunk native vlan 99
S1(config-if)#interface FastEthernet 0/3
S1(config-if)#switchport mode trunk
S1(config-if)#switchport trunk native vlan 99h
 Lakukan konfigurasi VLAN asli pada Switch 1 menjadi VLAN 99, dimana VLAN asli pada switch 2 dan switch 3 dilakukan pengaturan yang sama dengan yang ada pada VLAN 1.
 Selanjutnya enable switch 2 dan melakukan konfigurasi VLAN 99 sebagai VLAN asli. Dan masukkan perintah pada Switch 1 sebagai berikut:
 S2#show interface fastEthernet 0/1 switchport
Name: Fa0/1
Switchport: Enabled
Administrative Mode: dynamic auto
Operational Mode: trunk
Administrative Trunking Encapsulation: dot1q
Operational Trunking Encapsulation: dot1q
Negotiation of Trunking: On
Access Mode VLAN: 1 (default)
Trunking Native Mode VLAN: 1 (default)
<output omitted>
S2#
S2(config)#interface FastEthernet 0/1
S2(config-if)#switchport mode trunk
S2(config-if)#switchport trunk native vlan 99
Selanjutnya enable switch 3 dan melakukan konfigurasi VLAN 99 sebagai VLAN asli. Dan masukkan perintah sebagai berikut:
 S3#show interfaces fastEthernet 0/3 switchport
Name: Fa0/3
Switchport: Enabled
Administrative Mode: dynamic auto
Operational Mode: trunk
Administrative Trunking Encapsulation: dot1q
Operational Trunking Encapsulation: dot1q
Negotiation of Trunking: On
Access Mode VLAN: 1 (default)
Trunking Native Mode VLAN: 1 (default)
<output omitted>
S3#
Dan lakukan pengecekan dengan switcport trunk native vlan 99. Kemudian langkah terkahir adalah lakukan check results.

0 komentar:

Posting Komentar